Ad Code

Responsive Advertisement

Melalui pendekatan psikologi dan adanya kesadaran tentang pentingnya selalu memperhatikan keunikan setiap individu, kelompok, organisasi/perusahaan, atau komunitas masyarakat, maka Semanggi 51 menghadirkan rangkaian aktivitas dan layanan dengan metode-metode yang bersifat spesifik (tailor-made) sesuai dengan kebutuhan klien.
  • Psikotes, Wawancara, dan Observasi
Melalui berbagai tahapan dan teknik psikotes, wawancara, dan observasi yang valid dan reliabel, kami secara optimal menyediakan laporan psikologis yang akurat untuk membantu individu/organisasi/perusahaan memenuhi kebutuhan penempatan individu yang tepat pada posisi/jabatan pekerjaan yang tepat. Laporan psikologis yang kami sajikan memberikan gambaran tentang aspek intelektual, sikap kerja, kepribadian, bidang pekerjaan yang diminati, sekaligus kebutuhan pengembangan individu; sehingga individu/organisasi/perusahaan bisa memprediksikan keberhasilan kinerja individu dan aspek-aspek psikologis individu yang masih perlu mendapatkan perhatian tertentu sesuai dengan kriteria keberhasilan organisasi/perusahaan untuk masing-masing pekerjaan dan tingkat posisi/jabatan di organisasi.
Layanan kami bisa dimanfaatkan sebagai bagian dari sistem rekrutmen dan seleksi, sistem mutasi/promosi/demosi, sistem  pelatihan dan pengembangan di organisasi/perusahaan, atau pun untuk keperluan pengembangan karier individu secara pribadi. Aspek-aspek psikologis individu yang dapat dipahami melalui aktivitas dan layanan psikotes kami, antara lain:

Intelektual
  • Kecerdasan Umum
  • Analogi Verbal
  • Logika Berhitung
  • Daya Tangkap
  • Daya Analisis
  • Daya Sintesis
  • Daya Ingat
Sikap Kerja
  • Kecepatan Kerja
  • Konsistensi Ritme Kerja
  • Ketelitian Kerja
  • Sistematika Kerja
  • Kedisiplinan Kerja
  • Daya Tahan Kerja Rutin
Kepribadian
  • Motivasi Berprestasi
  • Kemandirian
  • Stabilitas Emosi
  • Kepercayaan Diri
  • Penyesuaian Sosial
  • Daya Tahan Stres
  • Fleksibilitas
  • Kepemimpinan
  • Minat Sosial
  • Inisiatif
  • Integritas
Melalui psikotes metode assessment centres, kami melakukan pemeriksaan dengan menggunakan beragam alat tes psikologis (dimulai dari bentuk tertulis hingga simulasi) dan beberapa psikolog sebagai penilai untuk masing-masing kandidat (definisi: individu yang menjalani pengetesan), serta analisis data biografis, track record, dan hasil penilaian kinerja individu untuk meminimalisasi subjektivitas dalam pengetesan. Saat ini, kami menyajikan pula aktivitas dan layanan psikotes online melalui fasilitas internet nonstop (24 jam) yang bisa diakses dari seluruh dunia. Saat ini, layanan psikotes online kami hanya disajikan dalam bahasa Indonesia.
  • Pelatihan dan Pengembangan Diri dan Karyawan
Manusia tidak akan pernah berhenti belajar, karena belajar adalah suatu kebutuhan kodrati. Ketika seorang individu berada dalam konteks sosial, baik di dalam organisasi atau masyarakat, maka diperlukan sebuah paradigma, penghayatan, dan perilaku yang sesuai dengan iklim dan budaya yang berlaku secara spesifik di masing-masing tempat. Kami menyediakan serangkaian program pelatihan dan pengembangan diri dan karyawan yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan bagi para peserta untuk diikuti, sekaligus selaras dengan pemenuhan kompetensi-kompentensi individu yang diperlukan oleh organisasi. Selain itu, fokus kami juga terletak pada memberikan kesadaran (awareness) kepada individu untuk bisa memahami potensi dirinya secara penuh, sehingga pada akhirnya memiliki motivasi untuk belajar menjadi lebih baik dari sebelumnya dan pada akhirnya mampu mengaktualisasikan dirinya secara utuh.
  • Pengembangan Organisasi
Dengan tujuan pengembangan kinerja organisasi, kami memastikan bahwa pekerjaan yang kami lakukan untuk mendesain dan mengimplementasikan taktik-taktik (solusi-solusi) akan secara langsung mendukung satu atau lebih tujuan-tujuan strategis dari sebuah organisasi. Langkah strategis kami memfokuskan pada unit bisnis, fungsi bisnis, atau keseluruhan organisasi (fokus bersifat makro, bukan mikro), serta memiliki cakupan jangka panjang dengan menawarkan aktivitas-aktivitas manajemen yang akan menguntungkan organisasi secara berkesinambungan (dalam hitungan tahun) dan bukan untuk jangka pendek (misalnya untuk kuartal berikutnya). Pada tahap awal pengembangan organisasi, kami mengidentifikasi permasalahan-permasalahan/kesempatan-kesempatan sebelum mulai merencanakan solusi-solusi/taktik-taktik untuk mengatasi permasalahan-permasalahan. Kami menawarkan rangkaian taktik untuk diimplementasikan, karena kami yakini satu solusi tidak menghasilkan hasil-hasil strategis.
  • Konsultasi
Kami menyediakan sesi konsultasi tatap muka terkait berbagai berbagai konteks dan persoalan, mulai dari yang sederhana hingga kompleks, mulai dari hal-hal yang berhubungan dengan percintaan, pekerjaan/karier, keluarga, pendidikan, pertemanan/persahabatan, pendidikan, hingga agama dan spiritual. Para psikolog kami siap menjadi teman diskusi dan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan klien. Dalam konteks berbagi pengalaman, topik diskusi dengan kami pun tidak harus tentang klien secara langsung, misalnya adanya keinginan untuk membantu persoalan rekan/teman/keluarga klien yang belum memiliki kesempatan untuk berdiskusi langsung dengan kami. Kini kami menyediakan pula sesi konsultasi online melalui fasilitas internet nonstop (24 jam).
  • Psikoterapi (Terapi Psikologis)
Psikoterapi (yang dekat dengan aktivitas konseling) terus-menerus berevolusi dan dalam beberapa dekade terakhir jumlahnya telah mencapai lebih dari 1.000 nama terapi (Garfield, 2006). Dengan definisi psikoterapi sebagai “suatu relasi antarindividu yang terbentuk oleh satu atau lebih orang yang dinilai membutuhkan bantuan khusus untuk meningkatkan fungsinya sebagai individu, bersama-sama dengan satu atau lebih orang yang dinilai dapat menyediakan bantuan tersebut” (Orlinsky & Howard, 1987), maka kami menyediakan para psikolog dan psikiater yang telah berpengalaman, memiliki kredensial, dan kredibel untuk membina hubungan terapeutik dengan klien-klien kami.
Psikoterapi dan konseling yang kami sajikan berfokus pada minimalisasi dampak negatif dari gejala-gejala dan gangguan-gangguan psikologis (yang dikategorisasikan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders,—DSM-IV-TR, dipublikasikan oleh AmericanPsychiatric Association, 2000), serta pada pertumbuhan, pencapaian tujuan-tujuan, dan cara-cara hidup individu. Model pendekatan psikoterapi kami yang beraneka ragam disajikan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing klien secara spesifik (kasus per kasus), di antaranya Cognitive Behavior Therapy (CBT). Progressive Relaxation Therapy, Body Movement Therapy, dan Sexual Healing Therapy.

Cognitive Behavior Therapy (CBT)—memiliki elemen-elemen dasar yang ideal untuk mengatasi gangguan-gangguan kepribadian, kecemasan, dan depresi, mulai dari taraf ringan hingga akut. CBT bersifat aktif, terarah, terstruktur, dinamis, kolaboratif, psikoedukatif (membangun keterampilan), dan integratif, serta dijalankan dengan memperhatikan data dan faktor sosiokultural, berfokus pada permasalahan yang ada saat ini, menjalankan solusi, dan mencapai tujuan yang diinginkan pada waktu yang telah ditetapkan. Model ini bersifat spesifik (tailor-made) dalam mengatasi variasi gangguan psikologis klien.
CBT telah dibangun selama 30 tahun bukan merupakan suatu model tunggal. Pada awalnya, CBT mewakili hasil kerja Ellis, Beck, Lazarus, and Meichenbaum, lalu dikembangkan lagi oleh murid-murid mereka pada generasi kedua dan ketiga. Kini CBT telah menjadi titik pertemuan para terapis dengan latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari psikodinamika hingga behavioral. CBT mengamati keseluruhan dari berbagai faktor yang berkaitan langsung dan berkontribusi terhadap perkembangan, pengaturan, dan resolusi permasalahan individu.

Progressive Relaxation Therapy (PRT)—menawarkan serangkaian teknik pelemasan otot-otot tubuh untuk mengatasi berbagai gangguan psikologis, khususnya stres yang mengarah pada depresi dan kecemasan yang dialami secara berlebihan dalam kehidupan sehari-hari. Penyebab stres dapat berupa segala perubahan yang terjadi dalam lingkungan kehidupan yang memaksa individu untuk menyesuaikan diri. Tingkat perubahan dalam lingkungan keluarga, karier, sosial, dan masyarakat yang terus meningkat juga mendorong tingkat stres yang berkaitan dengan gangguan psikologis lainnya semakin meninggi. PRT pada awalnya dikembangkan oleh dr. Edmund Jacobson di Chicago pada tahun 1929, yang kemudian terus berkembang dan bermanfaat hingga saat ini.
PRT dapat membantu individu untuk kembali pada titik keseimbangan psikologisnya dengan meningkatkan kesadaran (awareness) tentang reaksi-reaksi pribadinya terhadap stres dan membangun kemampuan untuk mengendalikan dan mengatasi faktor-faktor penyebab stres yang dialaminya. Melalui proses-proses yang berlangsung dalam PRT, diharapkan individu mampu mengubah dirinya menjadi rileks secara cepat dalam berbagai situasi yang menyebabkan stres.  PRT efektif pula mengatasi gejala-gejala lain, seperti: ketegangan dan/atau kekejangan otot tubuh, insomnia (gangguan tidur), kelelahan, sulit buang air besar, sakit leher dan/atau punggung, tekanan darah tinggi, fobia ringan, serta gagap (gangguan bicara).
 
Body Movement Therapy (BMT)—merupakan psikoterapi melalui gerakan tubuh yang telah mulai berkembang sejak tahun 1950-an, khususnya melalui studi-studi psikodinamika kontemporer dan neuropsikologi. Bagi para terapis, BMT kini berfungsi sebagai terapi pelengkap atau pun terapi utama. Dalam proses penyembuhan dan pemenuhan kebutuhan psikologis, tubuh (aspek biologis) sebagai suatu sumber informasi (analogi atau pun simbolis) tidak dapat diabaikan, serta dapat dikenali sebagai suatu ekspresi perasaan-perasaan yang mengganggu (bergerak naik/turun), kecemasan-kecemasan, gangguan saraf, bahkan gangguan makan.
BMT memfokuskan perhatian pada pentingnya hubungan timbal-balik antara pikiran-tubuh manusia dan pengaruhnya terhadap perilaku manusia secara psikologis, fisik, dan sosial. BMT mendasari aktivitas-aktivitasnya dengan dasar keyakinan bahwa gangguan fisik atau psikologis disebabkan oleh emosi-emosi negatif (informasi/sejarah emosional) yang disimpan dan diteruskan melalui sistem otot tubuh dan sistem-sistem fisiologis lainnya. Hal ini termanifestasi melalui postur tubuh, gerak-gerik tubuh (khususnya bagian kepala dan tangan dalam menyampaikan maksud/makna), penggunaan ruang oleh tubuh, dan pergerakan-pergerakan besar dan kecil lainnya; yang memungkinkan individu untuk memahami dirinya dan mengalami perubahan perilaku melalui psikoterapi.

Sexual Healing Therapy (SHT)—menyajikan teknik-teknik untuk mengukur dan menangani disfungsi seksual individu, baik pria dan/atau wanita, mencakup permasalahan-permasalahan terkait hasrat dan dorongan seks, ejakulasi dan orgasme, serta rasa sakit atau ketidak-nyamanan dalam hubungan seksual. Tujuan SHT adalah membantu klien untuk meningkatkan fungsi seksual dan hubungan dengan pasangannya.
SHT diperuntukkan bagi pasangan klien (heteroseksual atau pun homoseksual) yang memiliki komitmen tertentu atau pun klien individu yang mengalami disfungsi seksual, namun permasalahan-permasalahan seksual tertentu dapat diatasi dengan lebih baik melalui pengalaman aktual bersama-sama dengan pasangan yang kooperatif. SHT juga lebih efektif bagi pasangan atau individu yang tidak disertai dengan permasalahan medis atau nonseksual lainnya.

Posting Komentar

0 Komentar