Ad Code

Responsive Advertisement

Tuhan yang Bersemayam dalam Akal Kita

Merefleksikan pencarian Tuhan melalui akal.
Perjalanan menuju Tuhan adalah pendakian tanpa henti. Sluruh debaran jantung kita merupakan dentuman kerinduan menuju Tuhan. Rumi, seorang Penyair Sufi mengatakan bahwa setiap hembusan nafas kita adalah ungkap syukur kepada-Nya. Sebagai manusia, kita memang mempunyai potensi untuk rindu pada jalan yang lurus menujunya. Namun proses perjalan menuju-Nya hanya bisa ditempuh dengan mengetahui hakikat Tuhan itu sendiri. Di sinilah problem terbesar umat manusia dalam pencarian terhadap Tuhan.
Bagaimanakah cara memahami Tuhan? Para filosof menyatakan bahwa akal yang mampu untuk memahami Tuhan, Karena Tuhan adalah Akal Pertama. Mereka mencoba mendefinisikan Tuhan melalui rasio. Namun pada lapangan filsfat teologi, pencarian rasional terhadap Tuhan menemukan dua kesimpulan besar yang sama kuatnya, yakni; Ada dan Tiada.
Mohon maaf teruskan sendiri oleh teman-teman…....

Posting Komentar

0 Komentar