Ad Code

Responsive Advertisement

Sukses Tembus Tes Psikologi Beda Perusahaan Beda Penilaian

Saat menjaring karyawan baru, setiap perusahaan punya aturan main sendiri menilai hasil tes psikologi.

Bila Anda Fresh Graduate dan tak lagi mendapat panggilan wawancara setelah tes yang lanjutan usai tes psikologi di perusahaan media, jangan dulu berbangga hati bahwa tes psikologi Anda memuaskan. Bisa saja kesempatan itu datang karena akumulasi hasil job test dan wawancara Anda mengagumkan. Beda lagi, jika Anda melamar di perusahaan IT, bisa saja Anda tak akan direpotkan dengan tes psikologi. Kompetensi Anda digali melalui sesi wawancara.

Menggali Data Akurat

Diperusahaan media Femina Group, tes psikologi baru dilakukan setelah CV dan semua ketentuan awal terpenuhi, nilai job tes dan wawancara bagus. Saat diwawancara oleh calon atasan dan HRD manager, maka kepada pelamar akan ditanyakan berbagai hal seperti motivasi dan kematangan pribadinya. Untuk posisi tertentu,misalnya dibidang marketing, akan ada pertanyaan yang lebih spesifik mengenai bidang tersebut. Misalnya ambisinya berjualan, kreativitas menyusun program pemasaran, hingga gaya kepemimpinan.

Menurut Nurjiswan Ail, HR Director Femina Groups, tes psikologi ditiliknya sebagai hal positif. “ Data mengenai kekuatan dan kelemahan calon karyawan akan tekumpul labih banyak, sehingga labih mudah membuat pertimbangan . Terutama untuk fresh graduate, yang minim pengalaman,” ujarnya, serius.

Pendapat senada juga muncul dari Dony Indrawan, Leader dari Chevron HR Recruitment. Dimatanya, tes psikologi adalah alat ukur ilmiah untuk menggali aspek-aspek penting menyangkut keberhasilan pekerjaan kelak, ( selain resume dan prestasi kerja sebelumnya). Chevron sebagai salah satu perusahaan minyak besar dan ternama, membutuhkan sumber daya manusia yang tangguh. “ Selain tingkat kecerdasan dan motivasi, ketelitian, keuletan, dan ketahanan merupakan aspek yang sangat digali dalam jenis tes di perusahaan ini. Kami membutuhkan karyawan yang keunggulannya di atas rata-rata untuk aspek – aspek tersebut. Dengan demikian, calon karyawan akan diprediksikan akan berprestasi cemerlang,” tegas Dony.

Mencari sumber daya manusia yang bertalenta tinngi dan stand out , juga dilakukan oleh Microsoft, sebuah perusahaan IT terkenal. Seperti diakui Gevi Achdiat, HR Director, “ kami tidak mencari karyawan berkemapuan bagus. Kami mencari yang luar biasa, kaya pengalaman dan pengetahuan. Makanya kami tidak menerima fresh graduate. Disini minimal jabatan yang dibuka adalah middle management,” ungkapnya tanpa basa basi. Perusahaan IT ini tidak menggunakan alat tes pengukur psikologi, yang dianggap lebih cocok digunakan saat menjaring karyawan yang baru lulus kuliah.

Jadi, bagaimana cara perusahaan ini menemukan calon ‘bintang’nya ? Ternyata dengan metode wawancara ( hingga 5 atau 6 kali 6 ) yang dilakukan beberapa orang dari latar belakang bidang berbeda. Dan semuanya berbasis kompetensi. Saking seriusnya menggali profil si calon karyawan, wawancara bisa berlanjut ke kantor regional Microsoft di Singapura, lewat video conference.

Bukan Harga Mati

Diperusahaan media, seperti Femina Group, Ail mengatakan, soal yang diberikan pada tes psikologi calon reporter, account executive, atau bagian grafis sebenarnya sama. Hanya penekanan di setiap profesi dibedakan. Misalnya, untuk calon reporter maka tes psikologinya banyak menanyakn hal-hal seperti ‘ kelicinannya’ beradaptasi, keuletannya mengejar narasumber, kesenangannya bekerja diluar kantor,hingga kemampuannya berjejaring. Semua aspek itu ditambah check list kematangan pribadi. “Secara umum, tes psikologi menggali 3 hal. Pertama seberapa besar motivasinya, kedua , taraf intelegensi, dan yang ketiga kematangan pribadi, tuturnya.

Rujukan hasil tes psikologi akan diserahkan ke HR dan terdiri dari 3 macam saran, yaitu sangat disarankan, disarankan ( masih cocok ), dan kurang disarankan. Namun Ail mengakui ia tak semata-mata langsung menerima hasil tersebut. Ia akan membaca dulu analisis kekuatan dan kelemahan calon karyawan, dan melihat saran dari lembaga psikologi tersebut. Jika cocok dengan hasil temuan tim HR, maka saran tersebut akan diikuti. Namun Ail mengakui, tes psikologi tak lantas menjadi harga mati. Tes ini hanyalah salah satu alat mengukur. Hasil  wawancara dan job test juga punya peranan yang sama penting”, ujarnya.

Lain dengan HR chevron yang sangat ketat dengan hasil tes psikologi, terutama pada calon karyawan fresh graduate. Menurut Donny, kinerja mereka yang bau lulus kuliah, atau masih minim pengalaman, belum dapat  dijadikan tolak ukur keberhasilan pekerjaan.” Jadi ,kapasitas tumbuh dan berkembang, menjadi hal yang harus dimiliki.Makanya, perusahaan hanya mengundang pelamar yang di rekomendasikan hasil tes psikologinya untuk diwawancara kerja sebagai tahap lanjut proses seleksi calon pagawai,: katanya.

Bagaimana dengan budaya perusahaan IT Microsoft, yang sangat mengistimewakan sesi wawancara? Untuk menarik perhatian account manager berprestasi istimewa misalnya, pihak HR sampai tim senior bahkan COE akan membidik kualitas calon pelamar dengan menggali pertanyaan seperti “ Pernahkah ia memegang account yang unik dan besar di perusahaan sebelumnya?” Atau, “ Seberapa besar tim yang dikendalikannya, dan pengalamannya mengendalikan timnya, juga kreativitasnya menyusun program marketing yang lain dari yang lain.” Yang melakukan wawancara berasal dari latar belakang dan jabatan yang berbeda. “ Seseorang yang bekerja dikantor kami, harus memiliki daya akuntabilitas tinggi. Karyawan yang ditarik di Jakarta, memiliki kesempatan untuk di ekspos dan berinteraksi Internasional, seperti dipindahkan ke Kanada, kekantor pusat di Redmont, dan Singapura. Karena itu kami mengharapkan mendapat karyawan yang bisa bekerja sesuai lingkungan dan tuntutan internasional,”tutur Gevi.

Ail juga mengakui, untuk level manajer senior keatas, tes psikologi dilakukan dengan metode berbeda, yaitu assesment dalam bentuk wawancara, simulasi, sampai grup diskusi

Berapa lama usia validitas tes psikologi?  Dikatakan Ail, kecuali pada tentara dan penerbang yang dilakukan  2 kali dalam setahun, diperusahaan media ini, umumnya baru akan di adakan assessment jika karyawan dipromosikan kelevel senior.

Berikut ini beberapa tip meraih hasil tes memuaskan dalam tes psikologi dari Human Resource Director Femina Group, Nurjiswan Ail dan doni Indrawan, Leader dari Chevron HR Recruitment:

  1. Kesiapan fisik dan mental. Sebaiknya istirahat cukup sebelum melakukan tes, agar kondisi fit dan mampu berfikir jernih. Tes ini butuh waktu lama dan Anda harus mampu memberi jawaban yang konsisten.
  2. Mengutamakan mengerjakan soal yang mudah terlebih dahulu. Karena tes kemampuan memberikan batasan waktu, berkutat terlalu lama dengan soal sulit akan mengurangi kesempatan menjawab pertanyaan lebih banyak.
  3. Memiliki informasi akurat dan pengetahuan cukup akan posisi profesi, latar belakang, dan masalah perusahaan yang dilamar.Hal ini akan membuktikan keseriusan dan modal lebih Anda sebagai pelamar.
  4. Memberikan jawaban yang mencerminkan diri sendiri. Melebih – lebihkan pendapat agar terlihat intelek justru akan jadi buah simalakama sebab biasanya, ada pertanyaan tambahan yang membidik jawaban sebelumnya.
  5. ...[more]

Posting Komentar

0 Komentar